Menu
Organisasi ajaran sesat Kriteria yang SalahSebelum melihat beberapa titik tolak yang merupakan dasar untuk mengukur sejauh mana suatu ajaran itu bernilai sesat, orang Kristen terkadang memiliki miskonsepsi, antara lain:
Jemaat/Jamaah besar selalu benar, kelompok kecil adalah sesat. Kriteria ini salah, sepanjang perjalanan sejarah gereja, sering terjadi bahwa jumlah aliran yang tidak alkitabiah lebih besar dari pada gereja Tuhan. Di Chili, pada abad lalu tercatat aliran-aliran bidat lebih banyak pengikutnya daripada anggota gereja resmi. Dan, biasanya justru aliran-aliran yang mengandung kesesatan itu lebih banyak diminati orang ketimbang gereja resmi yang setia pada kebenaran dan kekudusan.
Gereja Negara adalah benar, jemaat pecahan sesat. Kriteria ini pun salah. Di Eropa tercatat bahwa waktu gereja menyatu dengan negara, justru membawa berbagai penyimpangan. Di Indonesia setelah zaman kemerdekaan memang tidak terjadi kesatuan antara kekuasaan gereja dan negara. Gereja yang benar adalah yang menjangkau golongan sosial ekonomi menengah ke atas. Kriteria ini juga salah. Memang, berbagai aliran baru sering lebih dapat menjangkau masyarakat rendah. Sedangkan kalangan gereja besar banyak anggota dari kalangan menengah ke atas. Namun, berbagai catatan sejarah mencatat bahwa aliran-aliran tertentu justru menjangkau kelompok menengah ke atas, seperti kalangan bisnis, pejabat dan sebagainya. Bidat Christian Science, Children of God, dsb. jelas mempunyai pengikut kalangan menengah ke atas.
Menu
Organisasi ajaran sesat Kriteria yang SalahBerkaitan
Organisasi Organisasi Papua Merdeka Organisasi tentera Organisasi Hitam (Detektif Conan) Organisasi perindustrian Organisasi Todt Organisasi biologi Organisasi Gehlen Organisasi Kriegsmarine Organisasi Ajaran SesatRujukan
WikiPedia: Organisasi ajaran sesat